23 Agustus 2017

'Kampanye' Bahaya Kanker Serviks Selebriti di Media Sosial

Bahaya kanker serviks bisa mengintai perempuan manapun. Sayangnya, kesadaran akan ancaman kanker serviks yang merenggut nyawa Julia Perez ini masih rendah. 

Padahal, menurut data Globocan pada 2012, tiap harinya ada 26 perempuan Indonesia yang meninggal akibat kanker serviks. Mereka juga memprediksi, tiap harinya bermunculan 58 kasus baru. 

Oleh karena itu, Koalisi Indonesia Cegah Kanker Serviks (KICKS) menunjuk duta kanker serviks dengan harapan mereka dapat menjadi wajah dan juru bicara untuk membantu edukasi dan sosialisasi tentang kanker serviks di media sosial. Edukasi dan sosialisasi ini merupakan bagian dari kampanye publik #CegahKankerServiks.

"Hitungan kami (ada) 36 orang yang meninggal setiap hari. Pencegahan perlu disosialisasikan. Mudah mudahan bisa bersama-sama KICKS, kami, yayasan kanker seluruh Indonesia (bahaya, serta pencegahan kanker serviks) bisa disosialisasikan," ujar salah satu penggagas KICKS sekaligus Ketua Umum Himpunan Onkologi dan Ginekologi Indonesia, Andrijono saat konferensi pers di kawasan Jakarta Pusat. 

KICKS menggandeng artis Wulan Guritno, pasangan artis Ruben Onsu dan Sarwendah, aktris Prilly Latuconsina, Dewi Sandra serta para finalis Puteri Indonesia 2017 sebagai duta kanker serviks. 

Prilly Latuconsina yang turut hadir mengatakan bahwa dirinya senang dan bersyukur bisa menjadi duta kanker serviks. Menurutnya banyak remaja di usianya begitu menyepelekan penyakit tersebut.

"Jadi duta, bisa mengingatkan, enggak boleh menggampangkan penyakit. Baru tahu kalau bisa dicegah (dengan) deteksi dini dan vaksin," ujarnya.

Sementara itu Ruben mengatakan bahwa kepedulian terhadap kanker serviks tidak hanya datang dari kaum perempuan, kaum laki-laki juga harus memberikan perhatian. 

"Peduli enggak hanya (dilakukan oleh) kaum perempuan, tapi juga kaum pria. Ada baiknya dicegah. Yang sudah punya istri, support suami itu penting. Kalau yang belum menikah, bisa support keluarganya atau teman-teman dekat," kata ayah dari Thalia Putri Onsu ini. 

Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Sosial Yayasan Kanker Indonesia (YKI) DKI Jakarta, Venita menuturkan, alasan di balik terpilihnya nama-nama selebritis ini adalah mereka mampu mewakili beragam segmen usia. Wulan mewakili segmen ibu-ibu, Prilly dari segmen usia remaja, sedangkan pasangan Ruben-Sarwendah mewakili keluarga muda.

"Segmen mereka berbeda (agar) segenap lapisan masyarakat punya pemahaman yang baik. Mereka juga sosok yang positif, face yang positif. Saya yakin mereka dapat berkampanye dengan sangat baik," katanya. 

Semua Mulai dari Diri Sendiri

Sebagai duta kanker serviks, para selebriti ini mestinya akan mengkampanyekan soal kanker serviks. Wulan mengakui bahwa hal ini memang harus dimulai dari diri sendiri. Ia pun menulari kesadaran soal bahaya kanker serviks pada keluarga juga puterinya, Syaloom Syach Razadee.

"Pakai sosmed, sosialisasikan hal-hal ini (tentang kanker serviks). Sepeti apa si suntik serviks (diunggah) di Instagram story. Apa itu vaksin serviks, pentingnya kenapa," kata Wulan. 

Senada dengan Wulan, Sarwendah juga sudah melakukan suntik anti kanker sebanyak dua kali sebelum menikah. Kendati terpaksa berhenti karena mengandung sang buah hati, ia pun kembali melakukan suntik anti kanker setelah melahirkan. 

"(Menurut saya) Penting enggak penting tapi bahaya. Kenapa enggak kita mencegah kanker sejak dini, mulai usia sembilan tahun bisa suntik vaksin. Lebih baik mencegah daripada mengobati," katanya.cnn
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

#testimoni KANKER SELAMA 8 TAHUN MENGERING

Saya mempunyai teman yang Ayahnya menderita kanker di sekitar tulang pipi dan kelopak mata sebelah kanan. Dan penyakit ini sudah diderita s...

Find Us on Facebook

Arsip Blog

Visitors